Minggu, 25 April 2010

Untukmu Para Ahli Hisab

“huk..huk..huk” demikian suara batuk bu Dina. ini adalah suara yang kesekian kali kudengar di kantor guru. Terkadang berhenti sejenak batuknya, namun kemudian terdengar lagi. Sesekali ia mengambil saputangan untuk menutupi hidungnya. Demikianlah setiap saat bila ada asap rokok lewat dimukanya. sementara pak Budi tetap saja santai sambil menghisap cerutunya yang sudah berganti baru karena yang lama sudah habis. Tak merasa salah, risih ataupun sungkan, ia tetap santai dalam menikmati rokoknya.
dalam hati sayapun merasa kasihan terhadap bu Dina ataupun guru disekitarnya. Untung saja tempat dudukku jauh dari sumber asap rokok itu. Mengapa pak Budi tidak berfikir bahwa asap rokoknya sangat mengganggu orang lain. Tak tahukah ia kalau dalam asap rokoknya tersimpan lebih dari 2000 racun yang terbang bersamanya dan siap masuk ke paru-paru siapapun yang menghirupnya ?
Mungkin perlu dibuat suatu aturan untuk tidak merokok didalam Ruang Guru….
Mungkin juga perlu diusulkan untuk membuat ruangan khusus “ahli Hisab”….
Mungkin perlu dibuat suatu kesepakatan bersama bahwa para ahli hisab dimohon untuk keluar ruangan saat menjalankan aktifitasnya…..
Mungkin perlu ….
Atau ..
Ah…. bagaimana mungkin saya berani mengusulkan itu, sementara menegur saja tidak berani.
Sangat sungkan bagi kami untuk menegurnya, atau bahkan hanya sekedar mengingatkan.
Mereka adalah para-para yang ada dikantor ini …….
Mereka adalah para nara sumber dari permasalahan yang ada dikantor ini
Mereka adalah “punggowo” kantor………
Mereka adalah ice breaking dari setiap problem yang ada…
Mereka adalah……..
mereka adalah….
mereka …..
akhirnya tak terdengar sedikitpun suara dari mulutku.
Digg Google Bookmarks reddit Mixx StumbleUpon Technorati Yahoo! Buzz DesignFloat Delicious BlinkList Furl

1 komentar: on "Untukmu Para Ahli Hisab"

Teguh Waluyo mengatakan...

Intine : ora wani aruh-aruh
pekewuh
lsp
(podho karo aku)

Posting Komentar