Kamis, 25 Desember 2008

PENERAPAN MODEL-MODEL PEMBELAJARAN DI SEKOLAH PINGGIRAN (Antara teori dan pengalaman)

Membaca makalah Dr. Marsigit dengan judul pengembangan model pmbelajaran matematika saya jadi ingin menulis pengalaman berikut ini.
Hampir setiap kali mengikuti diklat, model-model pembelajaran matematika menjadi salah satu materi yang tidak pernah ketingalan untuk disampaikan dan disimulasikan di Diklat tersebut. Tentusaja hal itu mempunyai harapan agar seorang guru matematika dapat menerapkan model-model pembelajaran matematika yang inovatif yang nantinya diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran disekolah masing-masing.
Dalam kenyataan yang kami alami, setelah kembali ke sekolah ada beberapa hambatan yang saya hadapi( mungkin juga dialami oleh rekan-rekan yang mengajar disekolah pinggiran/ rintisan seperti saya) untuk mempraktekkan hasil diklat tersebut.diantaranya adalah
- saat diskusi,dalam satu kelompok biasanya didominasi oleh siswa yang paling pandai.
- siswa yang merasa kurang mampu tidak berinisiatif untuk ikut peran serta didalam penyelesaian LKS, bahkan terkesan sekedar nunut nama pada kelompoknya.
- saat mempraktekkan model-model pembelajaran "jig shaw" misalnya atau yang lain, ruang kelas terasa kurang leluasa untuk menampung siswa sebanyak 40 tersebut.
- siswa kurang referensi/ buku bacaan.
Adapun beberapa hal yang menyebabkan terjadinya hal itu antaralain mungkin adanya :
1. Kurang biasanya siswa dalam diskusi.
2. Kompetensi siswa yang sangat minim.
3. Kurangnya gedung/ ruang kelas.
4. lemahnya minat baca siswa.
5. Atau mungkin gurunya yang kurang kreatif, inovatif dan pengalaman ya ?
Mohon masukan dari pembaca. Terima kasih.
Digg Google Bookmarks reddit Mixx StumbleUpon Technorati Yahoo! Buzz DesignFloat Delicious BlinkList Furl

6 komentar: on "PENERAPAN MODEL-MODEL PEMBELAJARAN DI SEKOLAH PINGGIRAN (Antara teori dan pengalaman)"

Iwan Sumantri mengatakan...

Ya sepeti itulah pak kenyataan dilapangan, tapi kita jangan kecil hati, tetap harus berupaya dan berusaha mudah-mudahan dengan ikut sertifikasi lewat jalur pendidikan ini salah satu usaha kita untuk menghilangkan hambatan dan kendala !

Ayah mengatakan...

Tambah pinter nih... Wah, Bapak layak dapat bintang. He, ngomong-ngomong dirumah bapak punya studio photo pa ? Gambarnya bagus-bagus banget !

Mulyati mengatakan...

Setuju... sama commentnya dik Sairan. Ntar pulang sertifikasi buka studio foto ya pak. Selamat berkarya. Saya tunggu posting lainnya.

Dr. Jero mengatakan...

Great experience...
Pengalaman yang sungguh menarik Pak!
Kemampuan dan pengalaman bapak dalam menerapkan hasil Diklat dan memanfaatkan failitas yang disediakan oleh perkembangan IPTEK, salah satunya "blog" yang kita manfaatkan saat ini merupakan beberapa langkah dalam reformasi pendidikan dalam skala mikro (marsigitphilosophy.blogspot.com). Permasalahan yang bapak hadapi dalam praktek di lapangan barangkali akan dapat di minimalisir dengan menerapkan atau mengkombinasikan beberapa metode pembelajaran.
Misalnya saja, untuk meminimalisir dominasi dari siswa pintar dalam diskusi tukar pengetahuan, siswa dengan kemampuan tinggi dikelompokkan secara homogen sementara siswa dengan kemampuan mengah dan kemampuan kurang, bisa dikelompokkan secara heterogen. Namun dalam hal ini, dalam materi diskusi harus disediakan soal-soal tambahan (misalnya saja problem solving question). Tambahan soal ini bertujuan untuk memberikan tambahan tantangan bagi siswa dengan pengetahuan lebih tinggi sambil menunggu siswa dengan kemampuan menengah dan kemampuan kurang untuk menyelesaikan diskusi mengenai topik yang diberikan. Siswa dengan kemampuan kurang dan menengah dikelompokkan secara heterogen dengan tujuan siswa dengan kemampuan menengah mampu menjelaskan kepada siswa dengan kemampuan kurang dan sebaliknya siswa dengan kemampuan kurang akan merasa bahwa merekapun memiliki kesempatan untuk mamahami materi secara lebih lanjut tanpa harus merasa minder.
Itu mungkin sekedar masukkan, mudah-mudahan ada manfaatnya.
Terima Kasih
Salam kenal (Jero)
blog:jerobudy.blogspot.com

Agus supranto,S.Pd mengatakan...

Tulisan-tulisan Bpk bagus, berkarya terus demi kemajuan kita bersama. Ternyata sekarang sedah lihai ngeblog,..... ! Selamat Kepada Bpk. yang ternyata hoby ngeblok juga. Nikmat juga ya ngeblok, komunikasi jadi lancar. Omong-omong soal ngeblok musim ngga di sekolah Bpk ? katanya ada yang ngeblok gratis, tapi ada yang ngga juga, bener ngga ? Pak Agus sekali lagi selamat deh,... atas kemajuan yang pesat tentang blok anda.

Achmad Agus S, S.Pd. mengatakan...

Terimakasih saya ucapkan pada Bp Jero Budi atas masukannya. semoga bermanfaat untuk pengalaman saya selanjutnya.
tanggapan untuk pak agus, di sekolah kami ndak musim ngeblog pak, wong komputernya aja ..... (bikin malu aja). maklum sekolah rintisan. semoga kedepan selalu mendapat perhatian dari pemerintah.
sementara ini ya mandiri dulu demi kemajuan.

Posting Komentar